Kamis, 29 November 2012

Sepotong Senja dari Beranda





gang senggol di samping rumah





gagal fokus







Rumah saya di jantung kota Jogja. Bukan Sleman, bukan Bantul, tapi Jogja yang Jogja. Salah satu rumah di dalam kampung yang tata letaknya amburadul, jenis kampung yang akan kamu temukan di belakang gedung-gedung pertokoan gemerlap di pinggir jalan besar.
Dari rumah saya, sangat sulit untuk melihat langit walau sepotong saja. Kita harus memanjat-manjat  tembok pinggiran teras dan menjulurkan leher jauh-jauh. Potongan langit pun akan muncul di sela-sela kompilasi ujung-ujung atap rumah tetangga-tetangga saya atau di antara daun-daun pisang di kebon sebelah rumah.
Siang tadi ada hujan badai yang berhenti tepat sebelum senja. Langitnya berpendar kuning bagus sekali. Di atas adalah potongan-potongan senja yang terlihat dari beranda rumah, bersama embun di dedaunan pohon srikaya yang tidak kunjung besar karena dipaksa tumbuh di halaman sempit bertanah pahit di daerah kumuh tengah kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar