Tampilkan postingan dengan label photos. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label photos. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 November 2012

Sepotong Senja dari Beranda





gang senggol di samping rumah





gagal fokus







Rumah saya di jantung kota Jogja. Bukan Sleman, bukan Bantul, tapi Jogja yang Jogja. Salah satu rumah di dalam kampung yang tata letaknya amburadul, jenis kampung yang akan kamu temukan di belakang gedung-gedung pertokoan gemerlap di pinggir jalan besar.
Dari rumah saya, sangat sulit untuk melihat langit walau sepotong saja. Kita harus memanjat-manjat  tembok pinggiran teras dan menjulurkan leher jauh-jauh. Potongan langit pun akan muncul di sela-sela kompilasi ujung-ujung atap rumah tetangga-tetangga saya atau di antara daun-daun pisang di kebon sebelah rumah.
Siang tadi ada hujan badai yang berhenti tepat sebelum senja. Langitnya berpendar kuning bagus sekali. Di atas adalah potongan-potongan senja yang terlihat dari beranda rumah, bersama embun di dedaunan pohon srikaya yang tidak kunjung besar karena dipaksa tumbuh di halaman sempit bertanah pahit di daerah kumuh tengah kota.

Senin, 09 Juli 2012

Photography for Dummies Project at Social Service Program (KKN)

Photography for Dummies project adalah proyek fotografi amatir Gisela Swaragita. Proyek ini dimulai ketika saya menemukan salah satu 'jati diri' (cieilah!) saya di masa KKN Januari-Februari 2012 lalu. Kami bersembilan tinggal di rumah sementara di sebuah dusun bernama Ngepringan, di lereng Merapi. Warga dusun ini kehilangan tanahnya saat erupsi 2010 lalu sehingga harus tinggal di pondok-pondok anyaman bambu sementara yang dibangun di atas lahan desa. Di sana ada banyak sekali obyek menarik untuk diabadikan. Saya memakai kamera digital Nikon Coolpix saya dan kamera SLR Canon (entah apa serinya) milik teman saya. Di bawah ini adalah cuplikan kenangan saya di huntara Gondang 2 bersama Siwi, Sisca, Dita, Arnold, Adhi, Mas Iyus, Kristin, dan Helen.


adhi, sisca, dita, arnold dan anak-anak dusun ngepringan

anak-anak ngepringan, sangat ceria dan bisa bermain dengan apa saja

daun dan embun

siwi dan anak-anak dusun ketika acara pengajian bersama

anak-anak selalu bersemangat, apa pun acaranya

you can encounter a pair of orange eyes, peeping from below, if you look closer :))

sawah kadus kami Pak Rubiso, suatu sore ketika kami ke sana untuk mengambil daun pisang. Kami akan membuat lontong untuk acara desa esoknya.

the grand merapi in a velvet sunset

ayam jago Pak Yoto. Kebanggaan keluarga

the kids love us!

Pinda dan Bayu = Ran dan Sinichi

"we're kewl!"

pinda dan adhi

suatu pagi tetangga kami yang baik memberikan 3 lele buesar-buesar hasil pancingannya untuk sarapan kami. masalahnya lelenya masih hidup dan kami harus bunuh dan beteti sendiri

siwi and adhi's frightened expression. padahal gak sabar nunggu lelenya mateng

sisca, emak kami di shelter

siwi menulis kata-kata pembukanya untuk pertemuan dusun pagi itu

muka-muka ngantuk sisca, adhi, dan siwi

tower mushola terlihat dari pondokan kami. selama mengungsi mereka menggunakan mushola sementara yang sederhana.

para warga selalu bersemangat jika ada pertemuan dan kumpul-kumpul

siwi dan cerita-cerita horornya

sahabat tercinta kami, Siwi, ulangtahun di masa KKN! Selamat ultah Siwi, semoga berkesan!

padahal dia lagi  baik hati mau bersihin gentong

happy birthday siwi! *pecahin telur di kepalanya*

epic!
tanggal 4 tiap bulan ada posyandu
Drunk in Public

love love love!

wajah-wajah perempuan lintas generasi

selama KKN ortu kami jadi sangat perhatian. Ini adalah tangkai-tangkai kelengkeng yang sudah habis kami sikat, buah tangan dari mamanya Dita.

listrik sering mati malam-malam,hujan dan angin kencang menerpa atap seng pondok kami. tapi kami hangat mengelilingi lilin, membaca, dan bermain gitar bersama-sama

siwi membaca buku anak-anak dari perpustakaan dusun. arnold menghangatkan diri dengan rokok. adhi bersenandung diiringi gitar di sudut yang gelap

kami selalu hangat

the fingers on the fretboard

adhi, dita, dan arnold! saya suka banget foto ini!

hari cerah!

bunga rumput, suatu kecantikan kecil di sela-sela rumput hijau

sisca di tengah jalan yang melintasi huntara

rumput untuk makanan sapi. Di kota sapi adanya di warung bakso.

bunga kuning, entah apa namamu, tapi kamu unyuuuuu...!

tanah gunung yang kami pijak, berlapis daun-daun gugur yang segera membusuk

pink flower, another tiny beauty hiding among shrubs, waiting for you to come if you look closer