Kamis, 15 Agustus 2013

Bersama Habiba Effat, 6-26 Juli 2013


Habiba Effat adalah asisten kurator muda asal Kairo yang juga sepupunya, Sarah Rifky. Baru saja lulus dari jurusan Sastra Inggris di The American University of Cairo, gadis 22 tahun ini bekerja di artspace Beirut Beirut yang didirikan oleh Rifky. Bersama dua orang lainnya, Effat dan Rifky mengorganisir ruang seni yang mendobrak tatanan sekaligus memberi landasan baru pada ranah seni rupa yang masih hijau di Kairo ini.
Effat bertugas mengasisteni Rifky selama residensinya di Cemeti Arthouse, Yogyakarta pada bulan Juli 2013. Misi residensi mereka adalah mengeksplor dan menggali khazanah budaya, sosial, dan ekonomi di Yogyakarta yang sekiranya relevan dengan proyek Biennale Jogja 2013 di mana Rifky bertugas sebagai co-currator.

Selama di Yogyakarta, Effat menemani Rifky menemui nama-nama besar di peta seni rupa Yogyakarta seperti Agus Suwage dan Ugo Untoro. Effat juga menjadi jembatan antara Rifky dengan tim penulis katalog Biennale yang terdiri dari beberapa perempuan yang tinggal di Jogja. Effat membantu riset tentang mobilitias manusia, hubungannya dengan sistem transportasi di Nusantara, dan relevansinya dengan Timur Tengah sebagai unit geo-kultural yang digandeng oleh Biennale Jogja sebagai tandemnya tahun ini. Effat dan Rifky sempat melakukan perjalanan beberapa hari ke Bandung untuk menemui beberapa seniman di sana dan berkunjung ke museum Asia-Afrika, salah satu simbol historis yang paling diingat orang Mesir tentang Indonesia. Lambang sejarah politik ini mereka angkat di diskusi terbuka yang mereka adakan di Kedai Kebun Forum. Dalam diskusi tersebut, mereka juga mengkaitkan isu carut marut politik Mesir terkini yang 
sedang memanas dan berdarah ketika mereka bertolak ke Indonesia.

Effat, yang belum pernah mengunjungi Asia Timur, sangat bersemangat mengenai kunjungannya ke Indonesia kali ini. Ia sangat senang berbelanja berbagai produk batik di Malioboro, bersemangat mencicipi berbagai kuliner lokal, dan bahkan mengikuti tur menyusuri Sungai Code. Ia juga sempat melakukan Masangin di alun-alun kidul dan menaiki Plengkung Gading serta Jokteng Wetan. Ia juga dengan berani menemukan sebuah kedai tattoo dan piercing yang terpercaya di internet lalu berjalan sendiri ke KillCat untuk mendapatkan sebuah tindikan baru di telinga. Effat juga sempat menyaksikan acara-acara seni di Yogyakarta, misalnya pertunjukkan Papermoon Puppet Theater di ArtJog13, performance art di iCan, dan berbagai pameran seni rupa yang berlangsung di JNM, LAF, Cemeti, dan Ark.

Effat dan Rifky meninggalkan Yogyakarta menuju Bali untuk sekedar beristirahat sejenak di tengah udara sejuk Ubud. Kemudian mereka menuju Jakarta untuk mengunjungi Ruang Rupa dan seniman-senimannya, sebelum akhirnya kembali ke Kairo pada awal Agustus.


sore pertama kami, sangat cerah di ARK Gallerie

Habiba memotret saya memboncengkan Sarah Rifky


Habiba memakai blangkon barunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar