Habiba Effat adalah asisten
kurator muda asal Kairo yang juga sepupunya, Sarah Rifky. Baru saja lulus dari
jurusan Sastra Inggris di The American University of Cairo, gadis 22 tahun ini
bekerja di artspace Beirut Beirut yang didirikan oleh Rifky. Bersama dua orang
lainnya, Effat dan Rifky mengorganisir ruang seni yang mendobrak tatanan sekaligus
memberi landasan baru pada ranah seni rupa yang masih hijau di Kairo ini.
Effat bertugas mengasisteni
Rifky selama residensinya di Cemeti Arthouse, Yogyakarta pada bulan Juli 2013.
Misi residensi mereka adalah mengeksplor dan menggali khazanah budaya, sosial,
dan ekonomi di Yogyakarta yang sekiranya relevan dengan proyek Biennale Jogja
2013 di mana Rifky bertugas sebagai co-currator.
Selama di Yogyakarta, Effat
menemani Rifky menemui nama-nama besar di peta seni rupa Yogyakarta seperti Agus
Suwage dan Ugo Untoro. Effat juga menjadi jembatan antara Rifky dengan tim
penulis katalog Biennale yang terdiri dari beberapa perempuan yang tinggal di
Jogja. Effat membantu riset tentang mobilitias manusia, hubungannya dengan
sistem transportasi di Nusantara, dan relevansinya dengan Timur Tengah sebagai
unit geo-kultural yang digandeng oleh Biennale Jogja sebagai tandemnya tahun
ini. Effat dan Rifky sempat melakukan perjalanan beberapa hari ke Bandung untuk
menemui beberapa seniman di sana dan berkunjung ke museum Asia-Afrika, salah
satu simbol historis yang paling diingat orang Mesir tentang Indonesia. Lambang
sejarah politik ini mereka angkat di diskusi terbuka yang mereka adakan di
Kedai Kebun Forum. Dalam diskusi tersebut, mereka juga mengkaitkan isu carut
marut politik Mesir terkini yang
sedang memanas dan berdarah ketika mereka
bertolak ke Indonesia.
Effat, yang belum pernah
mengunjungi Asia Timur, sangat bersemangat mengenai kunjungannya ke Indonesia
kali ini. Ia sangat senang berbelanja berbagai produk batik di Malioboro,
bersemangat mencicipi berbagai kuliner lokal, dan bahkan mengikuti tur
menyusuri Sungai Code. Ia juga sempat melakukan Masangin di alun-alun kidul dan
menaiki Plengkung Gading serta Jokteng Wetan. Ia juga dengan berani menemukan
sebuah kedai tattoo dan piercing yang terpercaya di internet lalu berjalan
sendiri ke KillCat untuk mendapatkan sebuah tindikan baru di telinga. Effat
juga sempat menyaksikan acara-acara seni di Yogyakarta, misalnya pertunjukkan
Papermoon Puppet Theater di ArtJog13, performance art di iCan, dan berbagai
pameran seni rupa yang berlangsung di JNM, LAF, Cemeti, dan Ark.
Effat dan Rifky meninggalkan
Yogyakarta menuju Bali untuk sekedar beristirahat sejenak di tengah udara sejuk
Ubud. Kemudian mereka menuju Jakarta untuk mengunjungi Ruang Rupa dan
seniman-senimannya, sebelum akhirnya kembali ke Kairo pada awal Agustus.
sore pertama kami, sangat cerah di ARK Gallerie |
Habiba memotret saya memboncengkan Sarah Rifky |
Habiba memakai blangkon barunya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar