Sabtu, 27 April 2013 saya memulai hari dengan berguling di
kasur, dan terbangun dengan bahagia. Posisi bangun saya sangat ceria, kedua
tangan dan kaki terbuka membentuk formasi bintang laut. Kepala terkulai jauh
dari bantal, dan selimut sudah teronggok entah di mana.
Perasaan saya waktu itu, “Aku sehat, aku senang, aku sibuk
hari ini, bakalan ketemu temen-temen dan melakukan hal-hal seru bareng-bareng.”
Sudah terbayang padatnya rutinitas hari Sabtu itu bersama
Summer in Vienna dan KANALTIGAPULUH di Creative Days, sebuah acara pameran
kewirausahaan besutan KWM Diploma 3 Ekonomi UGM. Hari itu jadwalnya saya dan
temen-temen loading dan buka stand KANALTIGAPULUH di area ekspo jam 8 pagi,
mengisi workshop tentang radio online dan penggunaan internet sebagai media
alternatif penyebaran informasi jam 9 sampai jam 11, cek sound untuk Summer in
Vienna jam 11, latihan terakhir sebelum manggung jam 12, pulang ke rumah,
mandi, dan kembali lagi ke UGM untuk manggung jam 3 sore.
Semuanya terjadwal padat dan rapi. Saya sempat kuatir tidak
bisa maksimal karena sedang sedikit demam plus batuk-batuk. Apalagi Kamis dan
Jumat malamnya saya kumpul sama anak-anak sampai jam 1 pagi. Akhirnya tadi
malamnya saya minum dua tutup botol vicks formula empat-empat, dan saya
berhasil tidur nyenyak dan terbangun dengan sehat.
Seperti biasa setelah kelesotan ngolet seadanya, saya
menyambar handphone untuk melihat jam dan notifikasi yang masuk selama saya
tidur. Alamak! Ternyata sudah jam setengah duabelas! Celaka, saya skiiippp!!!
Tidak sempat menanggapi berbagai notifikasi dan sms yang masuk mempertanyakan
keberadaan saya sepagian itu, saya langsung telepon Dimas Dhyara, drummer SIV
dan rekan di KANAL juga. “Kita lagi ceksound, Gis,”katanya. Ternyata
teman-teman sudah lengkap di venue sementara saya masih di alam mimpi.
Akhirnya yang menceksoundkan bass saya si Kewi salah satu
bos kita di KANAL yang juga drummernya Anggisluka. Saya taunya dari kicauan si
Komang siang itu “@SummerVienna. Siang ini yang ngebass pas cek sound anak punk
rock, namanya @k3wz :| cc: @giselaswaragita” , yang membuat balon kebahagiaan
yang menggelembung saat saya bangun tadi makin kempes.
Setelah menyebar berbagai ucapan maaf lewat sms dan twitter,
saya langsung mandi dan pancal ke Studio Gegana untuk latihan. “Mandi yang
bersih dandan yang cantik ya, Gis.” Kata Matias setelah latihan. Jadi saya
pulang dan mandi lagi walau baru selang dua jam mandinya.
Sekitar pukul tiga saya sampai di gedung D3 ekonomi UGM.
Workshop KANAL, yang sempat diundur jadi jam 2 siang, sudah selesai. Jadi
jobdesk saya sudah tinggal nama. Akhirnya saya cuma muter-muter di area ekspo
dan area kios sambil nempelin si Rendenk biar dapet banyak foto lucu.
Pukul empat kami nonton M.D.A.E yang onstage sebelum SIV.
Senang sekali bisa ikut berteriak-teriak “Tergilas! Melintas!” dan “Kami
adalah! Pelacur!” bersama M.D.A.E sore itu. Kali itu mereka juga berkolaborasi
dengan Arpapel dengan peralatan noisenya yang aneh.
Sayangnya kami sempat mengalami suspense ketika Latan dan
mobilnya yang berisi instrumen kami itu belum juga sampai venue ketika kami
sudah seharusnya main. Saya, Matias, Sarah, Wipti, dan terutama Dimas, sudah
mulai agak tegang. Untunglah tidak berapa lama Latan muncul. Kami langsung
mengangkuti peralatan ke panggung, dan colok ke ampli tanpa sempat menyetem
lagi. Terimakasih pada Rizki Baruna yang membantu saya menyetel bass merah G
pang itu pada ampli Hartke sehingga suaranya nggak pang-pang banget.
Mungkin karena sudah
panas dengan penampilan M.D.A.E, atau karena ingin mengulangi riotnya suasana ketika
kita main di Wanitatama, penonton mulai teriak-teriak saat kami memainkan lagu
intro (padahal yang main ya cuma SIV dan penontonnya ya temen-temen aja
hehehehehe). Penonton terdiri dari para personel panitia dan teman-teman gila,
macam Kewi, Riski Baruna, Agung Bakhtiar, Eka Oddlass, Eka Perdania, Rangga
Nasrullah, Dadan, Tata, dan banyak lagi lainnya. Rendenk, topi merahnya sudah dipakai
tanda dia sudah menjelma fotografer, sibuk memotret mengabadikan cerianya kami
sore itu.
Di lagu “Malas” yang menjadi pembuka setelah intro,
orang-orang udah pada belingsatan. Wipti harus menyerahkan mikrofonnya pada
audiens, dan dia harus minta wireless ke bapak-bapak Volcano yang setia mengawal
temen-temen band-band-an. Setelah itu ada “Squirrels”, “Vienna” yang gagal
sendu, “Have a Nice Day” dan “Falling Leaves”.
Senang sekali ketika penonton ikutan menyanyi “I love you
and you love me!” di lagu Squirells, “I do love youuuu... sincerely....” di
reff Vienna, sama-sama berteriak “HAVE A NICE DAY!” satu sama lain, dan
menari-nari “Falling leaves, yes they are falling...”. Tambahan lagi, mereka
semua ingin “Malas” dimainkan kembali sebagai encore seperti waktu di
Wanitatama belum lama ini. Kali ini Dimas menyerahkan stick drumnya kepada Kewi
dan saya menyerahkan bass merah G saya ke Eka Oddlass. Menyenangkan sekali ikut
bernyanyi bersama-sama sore itu bersama teman-teman.
!!!!! |
|
santai lho Dim |
YAYY!!! |
Rizki is having a time of his life |
ANIMAL DIJE IS A NASTY DRUMMER |
Terharu banget liat bass G ku dimainin sama Eka Oddlass |
Dadan dan Rangga |
gimana Tan? |
Sensei Sarah sempet ngasih pelajaran Glockenspiel dan Pianika pada Eka, Wipti, dan Agung |
Photo credit: Randy Surya Mukti
kalian kokk keren sihhh...... #ngefanssss
BalasHapus