|
foto-foto berpigura. Monyet yang di kanan bawah adalah monyet famous-nya Topeng Monyet di perempatan RingRoad Concat |
|
Dito dan Tupai! the duo of cuteness |
|
Dwi Putra, si fotografer fauna, dan Dito, tuan rumah Lir |
|
kaos Rp 90.000, foto berpigura Rp 50.000. beli beli beli :D |
|
dari atas seturut jarum jam: kucing peliharaan, tokek ganteng, musang fashionable (soalnya posenya seksi sih), mantis, marmut, bebek, tupai (unyuuuu!), ayam dengan jambul paling haute couture, kadal kebun, kecoak (paling serem), burung, dan mungkin yang ijo itu bunglon atau kadal |
|
berbagai binatang peternakan. Dwi Putra sempat memperlihatkan foto-foto ketika dia memotret anak babi itu di Kulon Progo. Unyu abis |
|
kelinciiii! |
|
yang paling unyu adalah si cicak! ramah banget kan senyumnya! |
|
Dwi Putra sedang memperlihatkan foto-foto dokumentasi ketika dia memotret si anak babi |
|
tikus makanan reptil. unyu ya, mirip yang di ratatouille |
|
jambulnya itu loh! alamak! |
|
I'm the squirrel! |
|
kucing jalanan yang ekspresinya gak santai. mungkin hidupnya keras. |
|
Rangga and his usual pose matches the cicak's! |
|
Mas Sandi |
Niat iseng nongki-nongki cantik di Lir tiba-tiba dilengkapi dengan
acara pembukaan pameran foto Familiar Faces oleh Dwi Putra, seorang
fotografi dari KPY yang berspesialisasi di dunia hewan.
Kalau
foto-foto binatang wajarnya berseting wild life untuk menonjolkan sisi
liarnya, atau di dalam kandang sekalian untuk menonjolkan isu animal
abuse, Dwi Putra berhasil menyajikan foto-foto berbagai ekspresi
binatang dengan cara head shot berlatar putih. Foto-foto ala pas foto
ini jadinya uuuuuuuuniiiik banget! Kita jadi memandang binatang yang
sering kita lihat di kehidupan sehari-hari dari sisi berbeda. Saya dan
banyak teman lainnya jadi terhanyut melihat ekspresi cicak dan tokek
yang tersenyum ramah, kucing jalanan yang galak, monyet yang sudah malas
menjalani hidup di jalan, ayam yang haute couture, musang yang seksi,
dan kecoak yang seram.
Dwi Putra bercerita bahwa foto-foto ini
dikumpulkan sejak September 2012, dan merupakan hasil 'berburu' di
berbagai tempat, baik di liarnya kota, di nyamannya kandang, dan di
joroknya kios hewan. Tiap-tiap foto juga harus dipotret dan diedit
dengan metode yang berbeda-beda tergantung "kecilnya
binatangnya,"katanya.
Pameran ini akan dibuka sampai tanggal 24 Maret 2013 di Lir, Baciro :)
foto-foto oleh Tinta dan Dito Yuwono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar